0 LEMBARAN PERTAMA ALINEA KEDUA.... ANAS URBANINGRUM VS CIKEAS

Pemilihan umum presiden (Pilpres) 2014 mempertemukan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bertarung di tengah gelanggang. Siapa yang bakal menjadi pemimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan? Simak liputannya di sini.

Jakarta - Hari ini mantan Ketua Umum Parta Demokrat Anas Urbaningrum mulai membuka lembaran - lembaran seperti yang ia janjikan pada waktu mundur sebagai Ketum PD hari Sabtu lalu (23/2/2013). Tidak jelas apa yang tersirat dibalik lembaran - lembaran yang akan dibukanya itu. Yang pasti isi daripada lembaran itu adalah positif dan akan bermakna. Begitulah selalu sosok unik seorang Anas Urbaningrum menjawab tentang isi lembarannya tersebut. Apakah isi lembaran tersebut merupakan " CURHAT "  ungkapan realita kejadian yang dialaminya, mengungkap misteri dibalik drama ditetapkannya Anas sebagai Tersangka.

Dilihat dari pernyataannya saat mundur dari Ketum PD, sambil menjelaskan bahwa mundurnya dia dari PD merupakan lembaran awal dan disertai gerakan tubuh yang geram sambil menunjukkan terlunjuk tangannya, maka dapat ditafsirkan ada "Sesuatu" yang akan dia ungkap melalui lembaran - lembarannya. 

Hari ini (27/2/2013) merupakan lembarn kedua alinea 2 yang ia ungkap. Mengisyaratkan bahwa ada skenario yang memang sudah dirancangbangun sejak ditetapkannya Anas sebagai Ketua Umum PD. Pihak manakah yang sebenarnya dia maksud? Cikeas ?  Tidak jelas juga. Tetapi ini adalah hal yang biasa sebenarnya dalam politik. Namun menarik untuk diungkap. Dapat dikatakan ada misteri yang boleh untuk diungkap yang membikin penonton histeris untuk menunggu setiap hal yang mengejutkan. Seperti kata Anas lembaran awal. Ada kejutan apa dilembaran berikutnya.?

Nazarudin adalah "Pahlawan' yang menelurkan pertama kali bahwa Anas termasuk salah satu penerima gratifikasi berupa mobil mewah. Namun pada lembaran kedua inilah Anas yakin itu tak pernah terjadi. Melalui pengacaranya disampaikan bahwa mobil mewah tersebut dibeli pada masa Menteri Olah Raga yang menjabat pada masa itu adalah Adiyaksa Daud. Belum Andi Malarangeng. Dan mobil tersebut dibeli dengan uang muka bukan kontan seperti diberitakan bahwa Anas meneriman gratis mobil mewah. Oleh karena itu Anas sudah yakin dari semula tidak merasa ikut berpesta dalam Proyek Hambalang tersebut. Namun Anas masih berharap KPK dapat bekg erja dengan obyektif serta berharap dapat pula mengusut kebocoran Sprindik. Akankah KPK sudah mulai belajar bergoyang yang disebabkan ditekan oleh elit politik.

Bagaimana pula dengan Ibas? Ibas yang kala itu juga disebut - sebut ikut pula menerima dana dari Proyek Hambalang tersebut? Amir Syamsuddinlah kata kuncinya menurut Anas. Lembaran selanjutnya masih penuh dengan kejutan tentunya.



 

Kumpulan Informasi Copyright © 2011 - |- Game Seru - |- Bursa Kerja