0 Es Kutub Utara Mulai Mencair

Pemilihan umum presiden (Pilpres) 2014 mempertemukan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bertarung di tengah gelanggang. Siapa yang bakal menjadi pemimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan? Simak liputannya di sini.

Perlu diketahui oleh kita bahwa Tuhan itu mempunyai kekuasaan yang Maha Dahsyat. 
Bayangkanlah ! Limpahan air membeku berada berad pada Kutub Utara dan Kutub Selatan. Yang katakanlah jika dijelaskan secara ilmiah es di kedua kutub terjadi karena suhu yang amat dingin yang diakibatkan oleh jarangnya bahkan tak ada matahari masuk.
Tetapi apa yang dapat dijelaskan oleh logika Illahi ?

Menurut Logika Illahi Es di Kutub Utara maupun Kutub Selatan memang sengaja dibekukan dengan harapan manusia dapat memaknainya sebagai suatu tanda syukur dan sadar bahwa Tuhan itu Kekuasaannya tiada baatas. Tinggal bagaimana manusia menyikapinya. Es itu kapan saja dapat mencair dan bahkan jika mencair dikedua kutub dapat ditebak apa yang akan terjadi.


Sekarang ini lambat laun es mulai mencair oleh berbagai sebab jika dijelaskan secara ilmiah.
Puluhan kolam air tawar mendadak muncul di Kutub Utara selama musim semi dan musim panas. Di satu sisi, munculnya kolam-kolam itu memperindah pemandangan. Namun, di sisi lain, kolam air tawar menjadi pertanda terjadinya perubahan iklim di Kutub Utara.

Kesimpulan ini diambil oleh para peneliti di Alfred Wegener Institute, Jerman. Penelitian terbaru mereka menunjukkan, kolam air tawar lebih mudah terbentuk pada es muda, lapisan yang sekarang menyumbang lebih dari separuh es laut Arktik.

"Kolam menyerap lebih banyak panas matahari, mempercepat pencairan es di Kutub Utara," kata para peneliti, Selasa, 22 Januari 2013.

Untuk menguji efek kolam air tawar pada es laut, tim peneliti menempuh perjalanan ke Kutub Utara dengan kapal pemecah es RV Polarstern selama musim panas 2011. Dengan wahana bawah air yang dilengkapi sensor radiasi dan kamera, mereka menganalisis seberapa jauh sinar matahari menembus es kutub.

"Es laut Kutub Utara semakin tipis dan muda selama beberapa dekade terakhir," ujar para peneliti. Jumlah es tahunan setebal satu meter terus menurun.

Sedangkan es yang lebih tua memiliki permukaan kasar, terbentuk oleh gerakan konstan arus laut dan tabrakan. Kolam pada es tua jauh lebih sedikit, lebih kecil, dan hanya muncul di permukaan yang tidak rata. Kolam-kolam ini jauh lebih dalam dibanding kolam datar pada es yang lebih muda.

"Aspek yang menentukan di sini adalah permukaan halus dari es muda," kata Marcel Nicolaus, fisikawan es laut dan pakar danau di Alfred Wegener Institute. Permukaan halus ini memungkinkan es yang meleleh untuk menyebar ke daerah yang luas dan membentuk kolam-kolam baru.

Ia mengatakan, es muda dan tipis dengan kolam air tawar yang banyak berpotensi meneruskan penetrasi sinar matahari tiga kali lebih banyak dibanding es yang lebih tua. Banyaknya kolam juga menyerap separuh radiasi matahari dan menyebabkan pencairan lebih banyak.

"Di kutub, es mencair dari dalam keluar sampai batas tertentu," kata dia. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters edisi Desember 2012.

Tim peneliti kini menyelidiki bagaimana sinar matahari tambahan akan mempengaruhi organisme yang hidup di es Arktik dan di bawahnya, seperti alga yang menempel pada gumpalan es.

"Pada masa depan, perubahan iklim akan memungkinkan lebih banyak sinar matahari mencapai Samudra Arktik," ujar Nicolaus. Sinar matahari bahkan akan menembus bagian laut yang masih tertutup oleh es laut di musim panas.

Dampaknya, es laut akan menjadi lebih berpori, lebih banyak sinar matahari yang menembus es, dan lebih banyak panas akan diserap oleh es. "Ini akan mempercepat mencairnya es laut di keseluruhan wilayah kutub," katanya.

 

Kumpulan Informasi Copyright © 2011 - |- Game Seru - |- Bursa Kerja